Fauzy, Muhamad Fakhriel (2023) GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO TERHADAP STATUS GIZI REMAJA DI SMK PARIWISATA KOTA CIREBON. Diploma thesis, POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA.
Text (PERNYATAAN ORISINALITAS)
PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (122kB) |
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (229kB) |
|
Text (PERSETUJUAN PUBLIKASI)
PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (127kB) |
|
Text (JUDUL)
JUDUL.pdf Download (239kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (85kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (163kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (285kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (78kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (72kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (79kB) | Request a copy |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (350kB) | Request a copy |
Abstract
Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak menjadi dewasa dimana terjadi perubahan fisik, mental, emosional, yang sangat cepat. Menurut WHO batasan umur remaja akhir adalah umur 16-18 tahun. Remaja merupakan fase transisi antara anak-anak dan dewasa. Fase ini harus diperhatikan utamanya pada asupan makanan dan akan berdampak pada status gizinya. Remaja perempuan perlu perhatian khusus agar status gizinya baik. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satu faktor penting untuk menjaga kualitas hidup manusia yang optimal asupan zat gizi makro (Basith et al., 2017). Masalah gizi sangat rentan terjadi pada remaja dikarenakan adanya berbagai efek dari dalam juga luar yang bisa dengan mudah langsung mengikuti. Permasalahan gizi yang sering dihadapi oleh remaja ialah masalah gizi ganda (double burden), yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Kekurangan gizi pada remaja bisa mengakibatkan penurunan dayatahan tubuh sehingga mudah terserang suatu penyakit, menghambat pembentukan otot pada masa pertumbuhan, kurangnya tingkat intelegensi (kecerdasan), khususnya pada remaja putri bisa mempengaruhi siklus menstruasi serta produksivitas yang rendah akanmempengaruhi kualitas hidup (Fitriani, 2020). Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 menunjukan bahwa remaja dengan kelompok umur 16-18 tahun penilaian status gizi berdasarkan IMT,prevalensi status gizi kurang/kurus pada remaja secara nasional sebesar 9,4%, Sedangkan prevalensi status gizi lebih sebanyak 7,3% yang terdiri dari 5,7% gizi lebih dan 1,6% obesitas. Data tersebut merepresentasikan kondisi pada remaja di indonesia yang harus diperbaikki. (Riskesdas 2018). Berdasarkan baseline survey UNICEF pada tahun 2017, ditemukan adanya perubahan pola makan dan aktivitas fisik remaja. Sebagian besar remaja menggunakan waktu luang mereka untuk kegiatan tidak aktif, sepertiga remaja makan cemilan buatan pabrik atau makanan olahan, sedangakan sepertiga lainya rutin mengomsumsi kue basah, roti basah, gorengan, dan kerupuk. Teknologi zaman sekarang ini kemajuan semakin perusahaan- perusahaan canggih, banyak makanan menciptakan berbagai jenis makanan cepat saji dan tidak memerhatikan kandungan gizi yang terkandung dalam makanan tersebut. Makanan adalah suatu kebutuhan setiap individu atau kelompok untuk menunjang kebutuhan sehari-hari. Tanpa asupan makan seseorang tidak bisa melakukan aktifitas sehari-hari dengan lancar. Karena tubuh membutuhkan asupan zat gizi yang cukup, sedangkan zat gizi terbagi menjadi dua yaitu gizi makro dan mikro. (Baseline 2017). Zat gizi makro adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk memberikan tenaga secara langsung. Penghasil energi utama bagi tubuh yaitu zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein). Karbohidrat menghasilkan energi sebesar 65%, lemak (20-30%), dan protein (10-20%). Kebutuhan energi akan sulit terpenuhi jika rata-rata asupan zat gizi makro yang di konsumsi berada dibawah rata-rata AKG (Almatsier, 2006). Komsumsi energi secara nasional oleh penduduk Indonesia yaitu berada dibawah kebutuhan minimal (kurang dari 70% AKG) yaitu sebanyak 40,7% (Nusi dan Arbie,2018). kebutuhan zat gizi sangat penting untuk di perhatikan terutama kebutuhan zat gizi makro. Komsumsi zat gizi makro yang melebihi kebutuhan maka akan mengarah kepada status gizi lebih sehingga akan menyebabkan seseorang mengalami kegemukan dan memberikan peluang bagi seseorang untuk terserang penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes melitus, stroke. Sedangkan komsumsi yang tidak memenuhi kebutuhan akan menyebabkan seseorang mengalami status gizi kurang (Whitney dan Rolfes, 2013). Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui gambaran antara asupan zat gizi makro terhadap status gizi pada remaja di SMK Pariwisata Kota Cirebon.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asupan Zat Gizi Makro terhadap Status Gizi Remaja KTIGIZI, 2023 |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan Gizi > D3 Gizi |
Depositing User: | CRBN MUHAMAD FAKHRIEL FAUZY |
Date Deposited: | 13 Nov 2023 03:02 |
Last Modified: | 14 Nov 2023 06:32 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/2897 |
Actions (login required)
View Item |