Maesaroh, Ina Siti (2023) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TB PARU DENGAN PEMBERIAN INHALASI SEDERHANA DAUN MINT UNTUK MENURUNKAN SESAK NAPAS DI RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON. Other. PRODI D.III KEPERAWATAN CIREBON. (Unpublished)
Text (PERNYATAAN ORISINALITAS)
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (382kB) |
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (181kB) |
|
Text (PERSETUJUAN PUBLIKASI)
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (387kB) |
|
Text (JUDUL)
HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (182kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (595kB) | Request a copy |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (176kB) | Request a copy |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (148kB) | Request a copy |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (32kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (40kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Latar belakang: Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru, disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan Global Tuberculosis Report (2022) yang diterbitkan oleh WHO, diperkirakan pada tahun 2021 terdapat 1,4 juta kematian akibat penyakit TB paru. Tujuan: Menggambarkan tahapan proses keperawatan, menggambarkan pelaksanaan inhalasi daun mint, menggambarkan respon sebelum dan sesudah diberikan inhalasi daun mint, dan membandingkan respon pasien pertama dengan pasien kedua sebelum dan sesudah diberikan inhalasi daun mint. Metode: Studi kasus ini menggunakan desain kualitatif yaitu dengan pendekatan studi kasus. Pada penelitian ini subjek yang digunakan yaitu 2 pasien dengan penyakit TB paru dengan usia yang berbeda, pada subjek 1 (31 tahun) dan subjek 2 (37 tahun). Hasil: Terdapat perubahan pada skala sesak napas, frekuensi napas, saturasi oksigen, dan suara napas tambahan. Skala sesak napas pada pasien 1 terjadi penurunan 3 pada hari kelima dan pada pasien 2 terjadi penurunan 2 yang tercapai pada hari keempat setelah diberikan intervensi inhalasi daun mint. Setelah diberikan intervensi inhalasi daun mint frekuensi pernapasan menurun sebanyak 8 pada pasien 1, sedangkan pada pasien 2 terjadi penurunan sebanyak 5. Saturasi oksigen kedua pasien meningkat setelah dilakukan inhalasi daun mint sebanyak 5%. Ronkhi pada kedua pasien terdengar samar setelah diberikan intervensi inhalasi daun mint. Kesimpulan: Asuhan keperawatan pada pasien TB paru yang dilakukan pemberian inhalasi daun mint membawa dampak positif terhadap penurunan sesak napas, perbaikan frekuensi pernapasan, peningkatan saturasi oksigen, dan ronkhi menurun. Saran: Pasien TB paru diharapkan mampu melakukan inhalasi daun mint secara benar, mandiri, dan berkelanjutan untuk mendapatkan hasil yang maksimal sehingga dapat menurunkan sesak napas.
Item Type: | Monograph (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | TB Paru, Inhalasi Daun Mint, Sesak Napas, KTIKEP2023 |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | CRBN INA SITI MAESAROH |
Date Deposited: | 26 Jun 2023 07:33 |
Last Modified: | 05 Jul 2023 08:31 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/2082 |
Actions (login required)
View Item |