Khairunnisa, Farah Hasna (2022) PELAKSANAAN TERAPI BERCAKAP-CAKAP PADA TN. M DAN TN.S DENGAN HALUSINASI DENGAR DI PANTI GRAMESIA CIREBON. Diploma thesis, POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA.
Text
1. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (89kB) |
|
Text
2. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (64kB) |
|
Text
3. LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.pdf Download (89kB) |
|
Text
4. HALAMAN JUDUL.pdf Download (394kB) |
|
Text
5. BAB 1.pdf Download (108kB) |
|
Text
6. BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (333kB) | Request a copy |
|
Text
7. BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (222kB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (322kB) | Request a copy |
|
Text
9. BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (92kB) | Request a copy |
|
Text
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (93kB) | Request a copy |
|
Text
11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Halusinasi merupakan gangguan persepsi sensori tentang suatu objek ataupun gambaran, pikiran yang terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang meliputi semua sistem pengindraan salah satunya pendengaran. Upaya yang dapat dilakukan dalam menangani pasien halusinasi dengar, salah satunya dengan terapi bercakap-cakap. Tujuan studi kasus ini adalah untuk melakukan pelaksanaan terapi bercakap-cakap pada pasien halusinasi dengar di Panti Gramesia Cirebon. Desain karya tulis ilmiah yang digunakan pada studi kasus ini adalah metode kualitatif. Subjek yang digunakan sebanyak 2 pasien dengan diagnosa halusinasi dengar, pasien pertama berusia 25 tahun dan pasien kedua berusia 35 tahun. Instrumen pengumpulan data pada studi kasus ini menggunakan format pengkajian asuhan keperawatan, lembar observasi, SOP, alat pemeriksaan fisik. Studi kasus menunjukkan bahwa pada subjek 1 diperoleh hasil dalam kategori berhasil dimana terjadi penurunan frekuensi halusinasi dibuktikan dengan pasien mampu melakukan terapi bercakap-cakap secara mandiri, sedangkan pada subjek 2 diperoleh hasil dalam kategori kurang berhasil dimana terjadi sedikit penurunan frekuensi halusinasi disebabkan karena tingkat konsentrasi pasien rendah, dimana pasien sulit menerima dan memahami infomasi yang diberikan, pasien belum mampu melakukan terapi bercakap-cakap secara mandiri. Menurut penulis keberhasilan terjadi karena adanya kemauan dari dalam diri pasien agar cepat sembuh. Kesimpulannya ialah dampak intervensi bercakap-cakap pada pasien halusinasi dengar dapat menurunkan tanda dan gejala halusinasi pasien dibanding sebelum dilakukan intervensi bercakap-cakap baik subjek 1 dan subjek 2.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Terapi bercakap-cakap, Halusinasi,Karya Tulis Ilmiah, KTIkep2022 |
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | Farah Hasna K |
Date Deposited: | 11 Jul 2022 14:54 |
Last Modified: | 11 Jul 2022 14:54 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/672 |
Actions (login required)
View Item |