Optimalisasi Peran Kader Posbindu Melalui Psikoedukasi dalam Pengendalian Penyakit Hipertensi di Kelurahan Nagarasari Wilayah Kerja Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya

Cahyati, Peni and Hartono, Dudi and Arifin, Unang (2025) Optimalisasi Peran Kader Posbindu Melalui Psikoedukasi dalam Pengendalian Penyakit Hipertensi di Kelurahan Nagarasari Wilayah Kerja Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya. Abdimas Galuh, 6 (1). pp. 101-106. (Unpublished)

[img] Text
22. 12447-49804-1-PB.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (783kB)

Abstract

Angka kejadian hipertensi di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan, termasuk di Jawa Barat, dan juga di Kota Tasikmalaya. Peningkatan ini harus mendapatkan perhatian yang serius karena hipertensi di Indonesia menjadi kontributor tunggal utama terjadinya penyakit jantung, gagal ginjal, dan stroke. Hipertensi merupakan risiko utama terjadinya stroke secara mendadak dan dapat berakhir dengan kematian atau kecacatan yang menetap, Seseorang yang mengalami stroke produktivitas dan kualitas hidupnya akan menurun, bahkan klien akan menjadi sangat bergantung pada keluarga atau orang-orang di dekatnya. Pemberdayaan masyarakat dengan penguatan posbindu diharapkan menjadi salah satu upaya untuk menekan kejadian hipertensi. Kader posbindu dengan dukungan petugas puskesmas dapat mengembangkan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif. Sebanyak 25 orang kader yang mewakili 22 posbindu/posyandu lansia di Kelurahan Nagarasari wilayah kerja Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya menjadi peserta pelatihan pengendalian hipertensi melalui psikoedukasi kesehatan. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2023. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kader tentang pengendalian hipertensi naik sebesar 3,08 poin dibandingkan sebelumnya. Hasil uji normalitas data kedua variabel berdistribusi normal maka menggunakan uji parametrik Paired-T test. Hasil uji Paired-T didapatkan nilai ρ = 0,000 (ρ < 0,05), maka H0 ditolak, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan sebelum dan setelah intervensi. Terjadi kenaikan rata-rata skor pengetahuan setelah dilakukan intervensi penyuluhan sebesar 3,08 poin. Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kader posyandu lansia akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat khususnya lansia tentang hipertensi melalui kegiatan penyuluhan, pemeriksaan tekanan darah, dan kunjungan rumah. Kesimpulannya adalah ada peningkatan pengetahuan kader posyandu lansia tentang pengendalian hipertensi sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan
Depositing User: Farmasi
Date Deposited: 17 Mar 2025 00:56
Last Modified: 17 Mar 2025 00:56
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/5639

Actions (login required)

View Item View Item