PENDAMPINGAN PENYIAPAN KESEHATAN PEDULI REMAJA TANGGUH DI KELURAHAN TANDALA KEC. KAWALU KOTA TASIKMALAYA

Meti, Widya Lestari and Tajmiati, Atit and Pertiwi, Sinar and Diana, Helmi (2025) PENDAMPINGAN PENYIAPAN KESEHATAN PEDULI REMAJA TANGGUH DI KELURAHAN TANDALA KEC. KAWALU KOTA TASIKMALAYA. Poltekkes Tasikmalaya. (Unpublished)

[img] Text
9 2022 laporan pengabmas 2022 an Meti Upload - Helmi Diana.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Remaja sebagai penerus dan calon pemimpin bangsa di masa depan, mendapatkan hak dan kesempatan seluas luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, terjamin kelangsungan hidupnya, bebas dari tindakan diskriminasi dan perlakuan yang salah, termasuk terlindungi dari berbagai masalah kesehatan. Masalah kesehatan pada kelompok ini terutama disebabkan karena kecenderungan untuk perilaku yang berisiko. Kompleksnya permasalahan kesehatan pada remaja, tentunya memerlukan penanganan yang komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan semua unsur dari lintas program dan sektor terkait Kementarian Kesehatan telah mengembangkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas, dengan paket pelayanan komprehensif untuk kesehatan remaja meliputi KIE, konseling, pembinaan konselor sebaya, layanan klinis /medis dan rujukan termasuk pemberdayaan masyarakat. Namun pelayanan di dalam gedung yang diberikan oleh tenaga kesehatan masih memiliki keterbatasan jumlah sarana dan hambatan terkait akses karena geografis yang beragam, hal tersebut membutuhkan upaya memberdayakan masyarakat berupa turut sertanya masyarakat secara mandiri dalam upaya promotif serta preventif, misalnya kegiatan seperti posyandu Melihat keberhasilan posyandu dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan bayi dan balita, perlu juga dikembangkan model posyandu yang sama bagi sasaran anak - remaja. Posyandu remaja diharapkan menjadi sebuah wadah masyarakat yang memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan kesehatan mereka, memperluas jangkauan Puskesmas dalam memberikan pelayanan promotif dan preventif kepada sasaran remaja, terutama bagi remaja di daerah yang memiliki keterbatasan akses maupun hambatan geografis seperti daerah terpencil, daerah kepulauan atau terisolasi/terasing lainnya. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia tahun 2015 (GSHS) dapat terlihat gambaran faktor risiko kesehatan pada pelajar usia 12-18 tahun (SMP dan SMA) secara nasional. Sebanyak 41,8% laki-laki dan 4,1% perempuan mengaku pernah merokok, 32,82% di antara merokok pertama kali pada umur ≤ 13 tahun. Data yang sama juga menunjukkan 14,4% laki-laki dan 5,6% perempuan pernah mengkonsumsi alkohol, lalu juga didapatkan 2,6% laki-laki pernah mengkonsumsi narkoba. Gambaran faktor risiko kesehatan lainnya adalah perilaku seksual di mana didapatkan 8,26% pelajar laki-laki dan 4,17% pelajar perempuan usia 12-18 tahun pernah melakukan hubungan seksual. Sedangkan di RW 06 Bugelan Kelurahan Tandala merupakan salah satu yang akan di paling banyak jumlah remaja dibandingkan dengan kelurahan lainnya di daerah kecamatan Kawalu yaitu sebanyak 62 orang. Laporan berdasarkan data di Puskesmas Kawalu didapati bahwa 41,7% remaja usia 10-19 tahun dengan kondisi kurus. Sedangkan prevalensi berat badan lebih dan obesitas pada remaja usai 10 – 19 tahun sebesar 11, 53%. Berdasarkan uraian besaran berbagai permasalahan kesehatan remaja di atas maka sudah seharusnya pembinaan kesehatan remaja menjadi program prioritas untuk diterapkan pada remaja (Kemenkes RI, 2018). Informasi terkait permasalahan kesehatan remaja sangat dibutuhkan untuk mengetahui seberapa besar permasalahan khususnya yang berkaitan dengan upaya generasi muda penerus secara optimal

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Kebidanan > D3 Kebidanan
Depositing User: Farmasi
Date Deposited: 17 Feb 2025 02:03
Last Modified: 17 Feb 2025 02:03
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/5599

Actions (login required)

View Item View Item