OPTIMALISASI PERAN KADER POSBINDU MELALUI PSIKOEDUKASI DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI KELURAHAN NAGARASARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA

Cahyati, Peni and Hartono, Dudi and Arifin Hidayat, Unang (2025) OPTIMALISASI PERAN KADER POSBINDU MELALUI PSIKOEDUKASI DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT HIPERTENSI DI KELURAHAN NAGARASARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA. Poltekkes Tasikmalaya. (Unpublished)

[img] Text
22 2023 Peni Cahyati.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (411kB)

Abstract

Angka kejadian hipertensi di Indonesia dari tahun ke tahun terjadi peningkatan termasuk di Jawa Barat dan juga di Kota Tasikmalaya. Peningkatan ini harus mendapatkan perhatian yang serius karena hipertensi di Indonesia menjadi kontributor tunggal utama terjadinya penyakit jantung, gagal ginjal dan stroke. (Kemnkes, 2021). hipertensi merupakan resiko utama terjadinya stroke yang terjadi secara mendadak dan dapat berakhir dengan kematian atau kecacatan yang menetap, sehingga produktivitas dan kualitas hidup klien akan menurun, bahkan klien akan menjadi sangat bergantung pada keluarga atau orang - orang di dekatnya. Pemberdayaan masyarakat dengan penguatan Posbindu salah satunya dengan adanya dukungan petugas puskesmas kepada kader Posbindu supaya dapat mengembangkan kegiatan yang bersifat promotive dan preventif. Sebanyak 25 orang kader yang mewakili 22 posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Cigeureung Kota Tasikmalaya menjadi peserta pelatihan pengendalian hipertensi melalui psikoedukasi kesehatan. Kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi masyarakat (IbM) Politeknik Kesehatan Tasikmalaya. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2023. Hasil pelatihan menunjukkan skor pengetahuan kader tentang pengendalian hipertensi naik sebesar 3,08 poin dibandingkan sebelumnya. Hasil uji normalitas data kedua variable berdistribusi normal maka menggunakan uji parametrik Paired-T test. Hasil uji Paired-T didapatkan nilai ρ = 0,000 (ρ < 0,05), maka H0 ditolah, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan sebelum dan setelah intervensi. Terjadi kenaikan ratarata skor pengetahuan setelah dilakukan intervensi penyuluhan sebesar 3,08 poin. Diharapkan setelah diberikan pembekalan maka kader posyandu lansia akan berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan tentang hipertensi melalui kegiatan penyuluhan, pemeriksaan tekanan darah, kunjungan rumah. Kesimpulannya adalah ada peningkatan pengetahuan kader posyandu lansia tentang pengendalian hipertensi sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan.

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan
Depositing User: Farmasi
Date Deposited: 13 Feb 2025 00:55
Last Modified: 13 Feb 2025 00:55
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/5553

Actions (login required)

View Item View Item