Putri, Deva Kirena (2024) Asuhan Keperawatan pada Tn. S dan Ny. W dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) yang Dilakukan Tindakan Diaphragmatic Breathing Exercise di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.
Text (PERNYATAAN ORISINALITAS)
PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (53kB) |
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (128kB) |
|
Text (PERSETUJUAN PUBLIKASI)
PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (252kB) |
|
Text (JUDUL)
JUDUL.pdf Download (719kB) |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (138kB) |
|
Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (264kB) |
|
Text (BAB III METODE PENELITIAN)
BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (61kB) |
|
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (319kB) |
|
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (116kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (17kB) |
|
Text (DAFTAR LAMPIRAN)
DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar Belakang : Tahun 2020, WHO memperkirakan bahwa prevalensi PPOK di dunia terus meningkat dari peringkat 6 menjadi ke-3 sebagai pencetus utama kematian. PPOK adalah penyakit paru-paru yang ditandai oleh penyempitan jalan napas, biasanya disebabkan oleh penumpukan lendir, dahak, atau peradangan kronis. Prevalensi pengidap PPOK yang dirawat di RSUD Kabupaten Cirebon sebesar 0,9% pada tahun 2018 yaitu 589 kasus baru. Gejala utama yang dialami oleh penderita PPOK yaitu sesak napas. Penatalaksanaan pasien PPOK di rumah sakit lebih banyak mengarah pada pendekatan farmakologis saja, sehingga diperlukan terapi non farmakologis yang signifikan misalnya teknik diaphragmatic breathing exercise. Teknik diaphragmatic breathing exercise adalah metode latihan yang berfokus pada penggunaan otot diafragma selama proses pernapasan, baik saat menghirup maupun mengeluarkan udara bertujuan untuk meningkatkan saturasi oksigen. Tujuan : Melakukan asuhan keperawatan pada pasien PPOK yang dilakukan tindakan diaphragmatic breathing exercise. Metode : Menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memberikan asuhan keperawatan selama lima hari pada dua responden dengan kriteria subjek perempuan atau laki-laki yang memiliki klasifikasi yang sama. Hasil Pembahasan : Sebelum dilakukan tindakan, kedua responden mengatakan sesak napas. Setelah diberikan intervensi selama 5 hari, saturasi oksigen pasien 1 meningkat dari 95% menjadi 98% dan saturasi oksigen pasien 2 meningkat dari 92% menjadi 97%. Sementara itu, terjadi penurunan frekuensi napas pada pasien 1 yaitu dari 25x/menit menjadi 22x/menit, sedangkan pada pasien 2 yaitu dari 27x/menit menjadi 22x/menit. Kesimpulan dan Saran : Tindakan diaphragmatic breathing exercise efektif untuk meningkatkan saturasi oksigen pada pasien PPOK. Diharapkan pasien melanjutkan intervensi secara mandiri agar mendapatkan hasil terapi dalam jangka panjang.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Diaphragmatic Breathing Exercise, PPOK, Saturasi Oksigen,KTIKEP2024 |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | CRBN DEVA KIRENA PUTRI |
Date Deposited: | 26 Jun 2024 03:46 |
Last Modified: | 26 Jun 2024 04:53 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/3500 |
Actions (login required)
View Item |