Novi Anggraini, Novi (2024) ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. M 26 TAHUN P1A0 POSTPARTUM DENGAN BENDUNGAN ASI DI KECAMATAN SUKARAJA KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2024. Diploma thesis, POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA.
Text
Surat Penyataan Orisinalitas.pdf Restricted to Repository staff only Download (84kB) |
|
Text
Halaman Pengesahan.pdf Restricted to Repository staff only Download (60kB) |
|
Text
Persetujuan Publikasi.pdf Restricted to Repository staff only Download (48kB) |
|
Text
Halaman Judul (cover,katapengantar,abstrak,daftar isi,daftar tabel,daftar gambar, daftar lampiran).pdf Download (456kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (207kB) |
|
Text
BAB II (3).pdf Restricted to Repository staff only Download (554kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (325kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (366kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (199kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Repository staff only Download (322kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Masa nifas atau puerperium adalah periode setelah kelahiran plasenta yang berlangsung selama 6 minggu dan berakhir ketika organ-organ reproduksi kembali ke kondisi sebelum kehamilan. Masa ini juga dikenal sebagai masa laktasi, di mana ibu memberikan ASI kepada bayinya. ASI merupakan campuran lemak, protein, laktosa, dan garam-garam organik yang penting sebagai sumber makanan utama bagi bayi. ASI eksklusif, yang direkomendasikan diberikan selama enam bulan pertama tanpa tambahan makanan atau minuman lain, memberikan berbagai manfaat, termasuk perlindungan terhadap penyakit. Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022, cakupan bayi usia 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif adalah (61,5%), melampaui target program tahun 2022 sebesar (45%). Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki persentase tertinggi (80,1%) sedangkan Papua Barat terendah (10,7%). Di Kabupaten Tasikmalaya, cakupan ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan tahun 2022 sebesar (51,04%). Studi pendahuluan di wilayah UPTD Puskesmas Sukaraja tahun 2023 menunjukkan bahwa (72,49%) ibu menyusui, namun hanya 490 ibu berhasil memberikan ASI eksklusif sementara 186 lainnya gagal, disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, faktor lingkungan, dan bendungan ASI. Bendungan ASI terjadi karena aliran vena dan limfatik terhalang, menghambat aliran susu dan menyebabkan peningkatan tekanan pada saluran susu dan alveoli di payudara ibu. Penanganan bendungan ASI dapat dilakukan secara farmakologi maupun non-farmakologi. Perawatan payudara (breastcare) non-farmakologi memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan payudara dan merangsang hormon prolaktin dan oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI dan mencegah penyumbatan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | BENDUNGAN ASI |
Subjects: | R Medicine > RG Gynecology and obstetrics |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > D3 Kebidanan |
Depositing User: | Mhs NOVI ANGGRAINI |
Date Deposited: | 29 Jul 2024 05:57 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 05:57 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/4430 |
Actions (login required)
View Item |