ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. E DAN NN. S DENGAN HALUSINASI DENGAR YANG DILAKUKAN TERAPI BERCAKAP-CAKAP : PEER SUPPORT DI PANTI GRAMESIA KABUPATEN CIREBON

Ramadhina, Novita (2024) ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. E DAN NN. S DENGAN HALUSINASI DENGAR YANG DILAKUKAN TERAPI BERCAKAP-CAKAP : PEER SUPPORT DI PANTI GRAMESIA KABUPATEN CIREBON. Diploma thesis, POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA.

[img] Text (PERYATAAN ORISINALITAS)
PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf

Download (187kB)
[img] Text (LEMBAR PENGRSAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (520kB)
[img] Text (PERSETUJUAN PUBLIKASI)
PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf

Download (619kB)
[img] Text (JUDUL)
JUDUL.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (539kB)
[img] Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB III METODE ILMIAH)
BAB III METODE ILMIAH.pdf

Download (684kB)
[img] Text (BAB IV HASIL DAN PEMAHAMAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB V PENUTUT)
BAB V PENUTUP.pdf

Download (499kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (524kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
DAFTAR LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang : Halusinasi adalah keadaan dimana individu tidak mampu untuk membedakan rangsangan internal (pikiran) dan rangsangan eksternal (dunia luar) sehingga individu dapat memberikan pendapat tentang lingkungan sekitar tanpa adanya objek yang nyata. Wuryaningsih 2018 menjelaskan dari berbagai halusinasi, 70% terdiri dari halusinasi dengar. Tujuan penelitian ini untuk melaksanakan Terapi Bercakap-cakap : peer support pada kedua pasien dengan diagnosa gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar dan membedakan respon keduanya dengan menggunakan Metode kualitatif yaitu pendekatan studi kasus asuhan keperawatan. Subyek yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini yaitu dua orang pasien dengan halusinasi Dengar dan studi kasus dilaksanakan di Panti Gramesia Kabupaten Cirebon. Hasilsetelah dilakukan tindakan Terapi Bercakap-cakap : peer support selama 5 hari sebanyak 2x sehari yaitu Pasien I setelah melakukan Terapi Bercakap-cakap : peer support selama 5 hari kooperatif namun dalam melakukan terapi tersebut pasien masih harus dibimbing, tanda dan gejala menurun dari 7 menjadi 5 dari 12 data tanda mayor dan minor Halusinasi. Pasien II setelah melakukan melakukan Terapi Bercakap-cakap : peer support selama 5 hari pasien kooperatif, pasien mampu melakukan terapi secara mandiri. Pasien II mampu melakukan terapi dengan baik sehingga tanda dan gejala yang pasien rasakan menurun dari 7 menjadi 4 dari 12 data mayor dan minor Halusinasi. Kesimpulan : Terapi Bercakap-cakap : peer support yang dilakukan pada kedua pasien dengan gangguan persepsi sensori : halusinasi dengar mampu menurunkan tanda dan gejala yang dirasakan oleh pasien sesuai dengan kemampuannya mengontrol halusinasi yaitu dengan menggunakan Terapi Bercakap-cakap : peer support yang pasien lakukan. Saran Pasien dapat terus berlatih dan menggunakan Strategi Pelaksanaan yang telah perawat ajarkan sehingga terus dilatih dan digunakan saat halusinasi mengganggunya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Halusinasi, Terapi Bercakap : peer support, KTIKEP2024
Subjects: L Education > L Education (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan
Depositing User: CRB NOVITA RAMADHINA
Date Deposited: 27 Jun 2024 01:44
Last Modified: 27 Jun 2024 06:56
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/3546

Actions (login required)

View Item View Item