GAMBARAN PERILAKU KB PADA WUS DI MASA PANDEMI COVID-19 RW 09 KELURAHAN BENDA BARU KECAMATAN PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2021

Authors

  • Laila Putri Suptiani Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
  • Wulida Fanum Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya

Keywords:

covid-19, perilaku KB WUS, keaktifan menggunakan KB, metode KB terpilih

Abstract

Keluarga berencana adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan ibu dan anak, mewujudkan keluarga kecil bahagia, melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Pelaksaannya adalah pemilihan metode KB dan penggunaan kontrasepsi. Pandemi covid-19 menyebabkan banyak perubahan adaptasi kebiasaan di masyarakat. Apakah pandemic covid-19 juga berdampak kepada perilaku KB WUS? Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku KB WUS di masa pandemic covid-19. Metode pengambilan data perilaku KB dilakukan dengan mengisi kuisioner, yang sebelumnya dibuat dan dikaitkan ke aplikasi google form. Kuisioner tersebut telah lulus uji validitas dan reliabelitas dengan SPSS. Responden berjumlah 40 orang dengan teknik purposive sampling dari total populasi 805 WUS di RW 09 Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan. Ini merupakan studi deskriptif analitik kuantitatif. Waktu studi dimulai dari tanggal 8 sampai dengan 27 februari 2021. Responden penelitian ini menunjukkan karakteristik berupa fakta masih ada responden berusia optimal untuk berreproduksi (20-35 tahun) sebesar 42,5% dan sisanya 57,5% adalah wanita berusia 36-49 tahun. Tingkat pendidikan tertinggi responden adalah lulusan perguruan tinggi sebanyak 17,5%, lulusan SD berjumlah 12,5%, lulusan SMP sebanyak 22,5% dan mayoritas lulusan SMA sebanyak 47,5%. Ada 2,5% responden yang merupakan nulligravida dan nulliparra, mayoritas (97,5%) sudah pernah memiliki keturuan sejumlah 1-4 anak. Hasil studi menunjukkan bahwa sebelum pandemic covid-19 yang terjadi mulai desember 2019 lalu, ada 55% responden aktif ber KB, metode KB terpopulernya adalah suntik KB 3 bulanan dengan peminat sebanyak 25% responden. sejak ada pandemi, jumlah akseptor KB aktif meningkat menjadi 60%, naik 5 % dengan metode KB popular bergeser menjadi suntik KB 1 bulanan. Sebelum dan setelah pandemi kesamaannya adalah jenis KB yang banyak dipilih responden yaitu KB jangka pendek. Sebanyak 95% responden menyatakan tidak mengubah jenis KB sebab pandemi, 5% sisanya mengaku mengubah jenis KB karena covid-19. Ada sebanyak 37,5% responden yang mengakui bahwa sejak pandemi takut keluar rumah untuk ber KB.

References

BPS (2020) Istilah. Tersedia pada: tangselkota.bps.go.id

Kemenkes RI (2014) “ABPK,” in. Jakarta: Kemenkes RI

Kemenkes RI (2020a) Panduan pelayanan KB dalam masa pandemi covid-19 dan adaptasi kebiasaan baru. Jakarta: Kemenkes RI.

Kemenkes RI (2020b) Panduan Pelayanan KB dan Kespro dalam Situasi Pandemi Covid 19. Jakarta: Kemenkes RI

KIA, B. G. dan (2014) Pedoman KB Pasca Salin di Faskes. Jakarta: Kemenkes RI

Rahayu, I. P. & S. (2016) Modul Bahan Ajar Cetak Kebidanan: Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta: BPPSDMK Kemenkes RI.

Tangsel, K. (2021) Kesga Tangsel. Tersedia pada: https://sites.google.com/view/kesgatangsel/laporan-2021/program-kb/laporan-bulanan-program-kb?authuser=0

WHO (2020) WHO says it no longer uses “pandemi” category, but virus still emergency. Tersedia pada reuters https://sites.google.com/view/who/corona

Downloads

Published

2021-10-20

How to Cite

[1]
L. . Putri Suptiani and W. . Fanum, “GAMBARAN PERILAKU KB PADA WUS DI MASA PANDEMI COVID-19 RW 09 KELURAHAN BENDA BARU KECAMATAN PAMULANG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2021”, IJOHM, vol. 1, no. 4, pp. 609–619, Oct. 2021.

Issue

Section

Articles