Pelaksanaan Pijat Oksitosin pada Ibu Post Sectio Caesarea dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) di Ruang Dewi Sartika RSUD Arjawinangun

Salsabila, Risna (2022) Pelaksanaan Pijat Oksitosin pada Ibu Post Sectio Caesarea dengan Indikasi Ketuban Pecah Dini (KPD) di Ruang Dewi Sartika RSUD Arjawinangun. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.

[img] Text (Lembar Pernyataan Orisinalitas)
Lembar Pernyataan Orisinalitas.pdf

Download (49kB)
[img] Text (Lembar Persetujuan Publikasi)
Lembar Persetujuan Publikasi.pdf

Download (28kB)
[img] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf

Download (73kB)
[img] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (2MB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (117kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (332kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (54kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (141kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (35kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (110kB)
[img] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

Latar belakang: Angka kejadian SC di Jawa Barat menurut Riskesdas 2018 sebesar 13,4 %. Faktor risiko dilakukannya SC terdiri dari Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan angka tertinggi yaitu sebanyak 5,49%, perdarahan 4,40 %, preeklampsia 5,14%, dan kelainan letak janin 4,2%. Ibu post SC cenderung merasakan nyeri sehingga sulit untuk menyusui, hal ini menyebabkan produksi ASI tidak lancar. Produksi ASI dapat diperlancar dengan cara merangsang hormon oksitosin dan hormon prolactin. Pijat oksitosin dapat diginakan untuk memperlancar produksi ASI. ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi. Pemberian ASI selama 6 bulan dapat menurunkan angka kematian pada anak di bawah usia 5 tahun hingga 13%. Tujuan: untuk mengetahui produksi ASI, keadaan payudara ibu sebelum dan sesudah tindakan, serta membandingkan hasil pelaksanaan intervensi pijat oksitosin. Metode: kualitatif dengan pendekatan studi kasus, instrumen pengumpulan data menggunakan format asuhan keperawatan maternitas, serta lembar observasi produksi ASI, subjek yang diteliti sebanyak 2 responden. Hasil: jumlah produksi ASI pada klien meningkat. Terdapat perbedaan pada hasil pelaksanaan tindakan pada kedua klien, yaitu klien pertama lebih cepat keluar yang dipengaruhi oleh banyaknya frekuensi menyusui. Kesimpulan: pijat oksitosin berpengaruh terhadap produksi ASI pada ibu post SC dengan KPD. Saran: diharapkan klien dapat menerapkan tindakan pijat oksitosin ketika mengalami ketidaklancaran ASI, meningkatkan frekuensi menyusui, menjaga asupan nutrisi seimbang agar ASI, serta menghentikan pemberian susu formula pada bayi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Ketuban Pecah Dini, Pijat Oksitosin, Produksi ASI, Sectio Caesarea, KTIKEP2022
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan
Depositing User: Risna Salsabila
Date Deposited: 21 Jul 2022 06:31
Last Modified: 21 Jul 2022 06:31
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/782

Actions (login required)

View Item View Item