Mantari, Enneng Sri (2022) Penerapan Fisioterapi Dada Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.
Text (Halaman Orsinalitas)
1. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (237kB) |
|
Text
2. HALAMAN PENGESAHAN.pdf Download (264kB) |
|
Text
5. PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (226kB) |
|
Text
4. HALAMAN JUDUL.pdf Download (1MB) |
|
Text
6. BAB I.pdf Download (303kB) |
|
Text (BAB II)
7. BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (851kB) | Request a copy |
|
Text
8. BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (313kB) | Request a copy |
|
Text
9. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (333kB) | Request a copy |
|
Text
10. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (184kB) | Request a copy |
|
Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (304kB) | Request a copy |
|
Text
12. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan suatu penyakit pada paru-paru yang terjadi dengan waktu yang lama atau menahun yang dapat menyebabkan gangguan atau hambatan di aliran udara dengan meningkatnya resistensi aliran udara yang bersifat progresif berhubungan dengan reaksi atau respon inflamasi terhadap partikel atau gas berbahaya. Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) salah satunya dengan penerapan fisioterapi dada. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan fisioterapi dada pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Desain metode penelitian ini adalah mengunakan metode kualitatif dalam bentuk studi kasus. Subjek yang digunakan sebanyak 2 pasien yang memiliki kasus Penyakit paru Obstruktif Kronik (PPOK). Penerapan fisioterapi dada selama 3 hari dengan frekuensi dua kali dalam sehari dilakukan selama 15-20 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan fisioterapi dada selama 3 hari dengan durasi 15-20 menit terjadi peningkatan kemampuan untuk mengeluarkan sputum, penurunan suara tambahan, penurunan frekuensi napas, dan peningkatan saturasi oksigen. Namun dilihat dari keluhan pada hari pertama hingga hari ketiga pada pasien terdapat perbedaan yang dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, merokok, polusi udara, dan aktvitas. Berdasarkan hasil dari penelitian, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penerapan fisioterapi dada efektif dilakukan pada kedua pasien dengan diagnosa PPOK, respon kedua pasien membaik, dan penerapan fisioterapi dada tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan pada kedua pasien.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fisioterapi Dada, penyakit Paru Obstruktif Kronik ppok, KTIKEP2022 |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | Enneng Sri Mantari |
Date Deposited: | 03 Aug 2022 04:03 |
Last Modified: | 16 Aug 2022 08:40 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/779 |
Actions (login required)
View Item |