Inkana, Adzra (2022) Penerapan Terapi Relaksasi Otot Progresif Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.
Text (Lembar Pernyataan Orisinalitas)
Lembar Pernyataan Orisinalitas.pdf Download (301kB) |
|
Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf Download (379kB) |
|
Text (Lembar Persetujuan Publikasi)
Lembar Persetujuan Publikasi.pdf Download (297kB) |
|
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf Download (723kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Download (332kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (952kB) |
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (380kB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (395kB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (291kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Repository staff only Download (418kB) |
|
Text (Lampiran)
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Diabetes melitus tipe II merupakan penyakit yang menyerang sistem metabolisme tubuh, ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia, disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan insulin dalam tubuh. Penatalaksanaan diabetes melitus tipe II terbagi menjadi dua yaitu terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Tindakan non farmakologi salah satunya adalah terapi relaksasi otot progresif. Terapi otot progresif merupakan latihan fokus yang dilakukan secara perlahan untuk menegangkan dan kemudian merelaksasikan setiap kelompok otot dengan tujuan salah satunya adalah untuk menurunkan kadar glukosa darah. Dengan ini penulis mengaplikasikan penerapan terapi relaksasi otot progresif pada pasien diabetes melitus tipe II. Desain Karya Tulis Ilmiah ini adalah kualitatif dengan deskriptif sederhana, melihat kadar glukosa darah sebelum dan setelah penerapan. Hasil penerapan menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan terapi relaksasi otot progresif selama 7 hari, terjadi penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus, yaitu pada subjek I (Ny. R) dari 311 mg/dL menjadi 111 mg/dL dan pada subjek II (Ny. S) dari 301 mg/dL menjadi 130 mg/dL. Kesimpulan: Penerapan relaksasi otot progresif dapat menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe II. Saran: Bagi pasien diabetes melitus hendaknya dapat melakukan penerapan relaksasi otot progresif secara mandiri untuk membantu menurunkan atau mengontrol kadar glukosa darah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Terapi Relaksasi Otot Progresif, Diabetes Melitus Tipe II, Kadar Glukosa Darah, KTIkep2022 |
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Depositing User: | Adzra Rif'ah Inkana |
Date Deposited: | 05 Jul 2022 02:16 |
Last Modified: | 05 Jul 2022 02:16 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/711 |
Actions (login required)
View Item |