Alawiyah, Tuti (2025) GAMBARAN PELAKSANAAN TERAPI PUZZLE PADA LANSIA NY. S DAN NY. E DENGAN DEMENSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALUN KABUPATEN CIREBON. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA.
![]() |
Text (LEMBAR KEASLIAN TULISAN)
LEMBAR KEASLIAN TULISAN.pdf Download (312kB) |
![]() |
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (324kB) |
![]() |
Text (LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI)
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (265kB) |
![]() |
Text (JUDUL)
JUDUL.pdf Download (553kB) |
![]() |
Text (BAB I PENDAHULUAN)
BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (252kB) |
![]() |
Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (355kB) |
![]() |
Text (BAB III METODE PENELITIAN)
BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (266kB) |
![]() |
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (327kB) |
![]() |
Text (BAB V PENUTUP)
BAB V PENUTUP.pdf Restricted to Repository staff only Download (239kB) |
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (218kB) |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
DAFTAR LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Latar Belakang: Demensia adalah gangguan neurodegeneratif yang mempengaruhi kemampuan kognitif dan memori, dengan prevalensi yang meningkat di seluruh dunia. Di Indonesia, sekitar 4,2 juta orang mengalami demensia. Terapi non-farmakologis, seperti terapi puzzle, dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif pada lansia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan terapi puzzle pada lansia dengan demensia di Puskesmas Talun Kabupaten Cirebon dan mengevaluasi perubahan fungsi kognitif setelah dilakukannya terapi puzzle. Metode: Metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus merupakan metode yang digunakan, melibatkan dua subjek lansia berusia 71 dan 73 tahun. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan pengukuran menggunakan MMSE dan SPMSQ sebelum dan sesudah terapi puzzle selama 5 hari. Hasil: Hasil menunjukkan peningkatan fungsi kognitif pada kedua subjek, dengan subjek 1 mengalami perbaikan dari kerusakan fungsi kognitif sedang menjadi ringan, dan subjek 2 dari ringan menjadi fungsi kognitif baik. Kecepatan dalam menyusun puzzle juga meningkat. Kesimpulan: Terapi puzzle diterapkan selama 5 hari. Hari pertama dimulai dengan pemeriksaan MMSE dan SPMSQ, lalu dilanjutkan terapi. Hari ke-2 hingga ke-5, terapi dilakukan 15–30 menit per hari. Hasil menunjukkan peningkatan daya ingat dan fungsi kognitif pada kedua subjek, meski terdapat perbedaan kecepatan dan tingkat perbaikan yang diduga dipengaruhi oleh dukungan keluarga dan sosial. Saran: Diharapkan lansia dengan demensia rutin melakukan terapi puzzle ini. Adapun untuk keluarga juga diharapkan turut berperan aktif dalam mendampingi dan memfasilitasi terapi kognitif seperti puzzle di rumah, serta menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan.
Item Type: | Thesis (Diploma) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Terapi Puzzle, Lansia, Demensia, Fungsi Kognitif, KTIKEP2025, KTIKEPCRB, KTICRB | ||||||||||||
Subjects: | L Education > L Education (General) R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
||||||||||||
Divisions: | Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan | ||||||||||||
Depositing User: | CRBP Tuti Alawiyah | ||||||||||||
Date Deposited: | 17 Jul 2025 08:00 | ||||||||||||
Last Modified: | 17 Jul 2025 08:00 | ||||||||||||
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/6499 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |