TINJAUAN KEAKURATAN PENGKODEAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU BERDASARKAN ICD-10 PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2024

ERAWATI, ERAWATI (2025) TINJAUAN KEAKURATAN PENGKODEAN DIAGNOSIS TUBERKULOSIS PARU BERDASARKAN ICD-10 PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2024. Diploma thesis, pol, rmik crb.

	Text (PERNYATAAN ORISINALITAS) Pernyataan Orisinalitas.pdf Download (217kB)
	Text (LEMBAR PENGESAHAN) Lembar Pengesahan.pdf Download (292kB)
	Text (PERSETUJUAN PUBLIKASI) Persetujuan Publikasi.pdf Download (98kB)
	Text (HALAMAN JUDUL) Judul.pdf Download (380kB)
	Text (BAB I PENDAHULUAN) Bab I Pendahuluan.pdf Download (235kB)
	Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA) Bab II Tinjauan Pustaka.pdf Restricted to Repository staff only Download (342kB)
	Text (BAB III METODE PENELITIAN) Bab III Metode Penelitian.pdf Restricted to Repository staff only Download (276kB)
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) Bab IV Hasil dan Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (260kB)
	Text (KESIMPULAN DAN SARAN) Bab V Kesimpulan.pdf Restricted to Repository staff only Download (164kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Repository staff only Download (184kB)
	Text (LAMPIRAN) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) adalah tantangan kesehatan global, dengan Indonesia menjadi negara dengan kasus TB tertinggi kedua di dunia setelah india. Pada tahun 2021, tingkat kejadian TB mencapai 354 kasus per 100.000 penduduk. Keakuratan pengkodean diagnosis TB berdasarkan ICD-10 sangat penting untuk validitas laporan, klaim biaya, dan manajemen data klinis. Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan tingkat ketidakakuratan pengkodean yang tinggi, terutama akibat ketidaklengkapan rekam medis.Penelitian ini bertujuan untuk meninjau keakuratan pengkodean diagnosis TB pasien rawat inap di RSUD Arjawinangun. Hasilnya diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pengkodean diagnosis dan pengendalian TB di Indonesia. Metodologi Penelitian:metodologi yang digunakan Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan desain observasional deskriptif, untuk populasi berjumlah 417 dengan sampel menggunakan rumus slovin dengan jumlah 204 sampel dokumen rekam medis Hasil Penelitian: Berdasarkan analisis terhadap 204 dokumen rekam medis pasien rawat inap dengan diagnosis Tuberkulosis Paru di RSUD Arjawinangun tahun 2024, ditemukan bahwa hanya 33 dokumen (16,2%) yang memiliki pengkodean diagnosis yang akurat sesuai standar ICD-10, sementara 171 dokumen lainnya (83,8%) dinyatakan tidak akurat. Ketidakakuratan ini sebagian besar disebabkan oleh penggunaan data yang tidak lengkap atau pengabaian hasil pemeriksaan penunjang dalam proses pengkodean diagnosis. Kesimpulan: Tingkat keakuratan pengkodean diagnosis Tuberkulosis Paru di RSUD Arjawinangun masih tergolong rendah. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan ketelitian dalam proses pengkodean serta pentingnya pelatihan bagi petugas koding untuk memahami dan menerapkan standar ICD-10 secara tepat. Penerapan sistem rekam medis elektronik dan optimalisasi SOP juga disarankan untuk meningkatkan mutu dokumentasi dan akurasi pengkodean Kata Kunci: Keakuratan, Tuberkulosis, ICD-10, Rumah Sakit Daftar Pustaka: 26 (2019 – 2023), 5 buku dan 21 jurnal Background: Tuberculosis (TB) is a global health challenge, with Indonesia being the country with the second highest number of TB cases in the world. In 2021, the TB incidence rate will reach 354 cases per 100,000 population. The accuracy of TB diagnosis coding based on ICD-10 is critical to the validity of reports, cost claims, and clinical data management. However, previous studies have shown high rates of coding inaccuracies, mainly due to incomplete medical records.This study aims to review the coding of TB diagnoses in inpatients at Arjawinangun Regional Hospital. The results are expected to support improving the quality of coding for TB diagnosis and control in Indonesia. Research Methodology: The methodology used This study uses a quantitative approach and uses a descriptive observational design, for a population of 417 with a sample using the Slovin formula with a total of 204 samples of medical record documents. Research Result: Based on the analysis of 204 inpatient medical records with a diagnosis of pulmonary tuberculosis at Arjawinangun Regional Hospital in 2024, only 33 records (16.2%) had accurate diagnosis coding according to ICD-10 standards, while the remaining 171 records (83.8%) were classified as inaccurate. The inaccuracies were primarily due to incomplete data usage and the failure to consider supporting examination results during the coding process. Conclusion: The accuracy level of pulmonary tuberculosis diagnosis coding at Arjawinangun Hospital remains low. This indicates the need for greater accuracy in the coding process and emphasizes the importance of providing training for coding personnel to correctly apply ICD-10 standards. The implementation of electronic medical records and optimization of standard operating procedures (SOP) are also recommended to improve documentation quality and coding accuracy. Keyword: Accuracy, Tuberculosis, ICD-10, Hospital Bibliography: 26 (2019 – 2023),5 Book and 21 Journal

Item Type:

Thesis (Diploma)

Contributors:

Contribution	Contributors	NIDN/NIDK	Email
UNSPECIFIED	Rahmawati, Fitria Dewi, Fitria	UNSPECIFIED	fitria.dew09@gmail.com
UNSPECIFIED	Aryani, Bhakti, Bhakti	UNSPECIFIED	Bhaktiaryani13@gmail.com
UNSPECIFIED	Haryanto, Yanto, Yanto	UNSPECIFIED	yantohyt@gmail.com