Pendampingan kelompok tangguh bencana dan edukasi gemacermat pada situasi kebencanaan di wilayah Puskesmas Pangandaran

Handayani, Nuri and AJI, NUR (2025) Pendampingan kelompok tangguh bencana dan edukasi gemacermat pada situasi kebencanaan di wilayah Puskesmas Pangandaran. Poltekkes Tasikmalaya. (Unpublished)

[img] Text
29 2024 Nuri Handayani.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu kabupaten yang mempunyai risiko tinggi terhadap bencana tsunami di Laut Selatan Jawa karena berada pada zona subduksi antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia yang sangat aktif. Hal ini terlihat dari historis kejadian tsunami di selatan jawa antara lain pada tanggal 11 September 1921 (M7,5) dan 17 Juli 2006 (M7,7) yang keduanya melanda beberapa daerah di selatan jawa termasuk Kabupaten Pangandaran. Di samping itu, hampir seluruh lepas pantai Kabupaten Pangandaran merupakan kawasan wisata yang cukup ramai dikunjungi wisatawan (BPBD Kabupaten Pangandaran, 2022). Desa Pangandaran diusulkan oleh National Tsunami Ready Board (NTRB) untuk mendapatkan Sertifikat Pengakuan (Certificate for Recognition) Tsunami Ready Community dari Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (IOC-UNESCO).Tsunami Ready Community sendiri adalah program peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator yang telah ditetapkan UNESCO-IOC. 12 indikator tersebut juga wajib dimiliki sebagai bekal kesiapsiagaan terhadap gempa dan tsunami yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik pihak pemerintahan maupun masyarakat itu sendiri menuju zero victim (1). Institusi Pendidikan juga dapat berperan untuk memenuhi indicator tersebut, dengan melaksanakan tridharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat yang berfokus kepada kesiapan komunitas dan dan masyarakat dalam menghadapi situasi bencana, salah satunya disektor kesehatan. Salah satu dampak dari bencana yaitu sektor kesehatan, dimana peran tenaga farmasi sangat dibutuhkan , supaya masyarakat mendapatkan terapi yang rasional walaupun dalam kondisi kebencanaan. Namun karena masih kurangnya tenaga farmasi yang terjun langsung pada daerah bencana, hal ini menyebabkan peran tenaga farmasi, hanya sebatas manajemen pengelolaan obat saja. Peran serta masyarakat juga sangat diharapkan sebagai upaya penggunaan obat rasional pada situasi kebencanaan, diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terakit GeMaCerMaT (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat). Gema cermat merupakan upaya bersama pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran, kepedulian dan pemahaman masyarakat tentang penggunaan obat secara benar (2). Permasalahan yang ada pada mitra yaitu masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi situasi bencana terutama di sektor kesehatan dan penggunaan obat yang rasional pada situasi kebencanaan. Solusi dari permasalahan yang ada pada mitra yaitu kegiatan pengabdian masyarakat ini akan mengadakan pelatihan karang taruna tangguh bencana, pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana khususnya dibidang Kesehatan, serta Gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat) dan juga pembuatan media edukasi berupa pamflet / poster. Keberadaan kelompok terlatih yang tangguh dalam menghadapi berbagai situasi bencana di Indonesia di desa yang menjadi mitra dalam pengabdian masyarakat ini menjadi sangat penting, sebagai salah satu unsur terbentuknya desa tangguh, desa tangguh sudah pasti memerlukan sumber daya masyarakat yang tangguh pula. Sasaran dari kelompok tangguh bencana ini adalah kelompok karang taruna. Anggota karang taruna merupakan generasi muda yang ada di suatu wilayah. Hal ini sesua dengan strategi program UNICEF Indonesia tahun 2021, dimana telah menyertakan aspek partisipasi sebagai pendekatan multisektor. Integrasi tersebut merupakan upaya tindak lanjut dari hasil positif yang diperoleh melalui program yang berpusat pada remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat sambutan positif dari warga desa Pangandaran. Terlihat dari antusiasme peserta selama mengikuti kegiatan dan adanya peningkatan pengetahuan peserta, dimana pengetahuan peserta sebelum kegiatan dalam kategori cukup dan setelah kegiatan berada dalam kategori baik dan peserta mampu mempraktekkan kesiapsiagaan bencana dengan baik. Luaran wajib yang akan dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu adanya artikel di media massa local mengenai kegiatan pengadian masyarakat yang dilaksanakan, adanya dokumentasi berupa video kegiatan dan terbentuknya kelompok karang taruna tangguh bencana. Sedangkan luaran tambahan dari kegiatan ini yaitu terbitnya Hak Cipta (HKI) dan publikasi hasil kegiatan di julnal ilmiah nasional .

Item Type: Other
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Jurusan Farmasi > D3 Farmasi
Depositing User: Farmasi
Date Deposited: 13 Feb 2025 00:56
Last Modified: 13 Feb 2025 00:56
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/5564

Actions (login required)

View Item View Item