LESTARI, METI WIDIYA and MULYANI, NUNUNG and MARDIAH, SITI SAADAH and PURNAMASARI, WIWIN MINTARSIH and Yowanda, Erik and HERLIANI, YULIA (2025) Pemodelan Penatalaksanaan dalam Penanganan Bencana pada Perempuan dan Anak Di Tasikmalaya. Poltekkes Tasikmalaya. (Unpublished)
![]() |
Text
8 2022 LaporanAkhir Dr. METI WIDIYA LESTARI S.ST, M.Keb.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Wilayah Indonesia sebagian besar sangat rentan terjadi bencana. Data bencana yang dikelola oleh BNPB mencatat bahwa sejak tahun 2008 bencana yang terjadi setiap tahunnya lebih dari 1.000 kali, bahkan pada tahun 2016 dan 2017 tercatat lebih dari 2.000 kali bencana. Dari 34 provinsi di Indonesia, Jawa Barat merupakan provinsi yang terbanyak mengalami kejadian bencana di tahun 2019 yaitu sebanyak 45 kejadian. Bencana menimbulkan berbagai potensi permasalahan kesehatan bagi masyarakat terdampak. Dampak ini akan dirasakan lehih parah oleh kelompok penduduk rentan. Sehagaimana disehutkan dalam Pasal 55 (2) UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, kelompok rentan meliputi: I). Bayi, halita dan anak-anak; 2). Ibu yang sedang mengandung atau menyusui; 3). Penyandang cacat; dan 4) Orang lanjut usia. Tujuan penelitian ini menghasilkan rekomendasi panduan tatalaksana penanganan bencana pada perempuan dan anak di Tasikmalaya yang akan dijadikan sebagai dasar advokasi kepada pemerintah daerah dalam meminimalkan dampak ikutan pasca bencana pada kelompok rentan (anak-anak dan perempuan). Penelitian ini dirancang dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan menjadikan dasar penelitian sebelumnya sebagai pilot studi, bahwa belum adanya SOP bencana bagi kelompok rentan. Luaran Wajib pada penelitian ini adalah tersedianya Policy brief, rekomendasi kebijakan, atau model kebijakan strategis. TKT saat ini adalah TKT 2 dan target akhir TKT pada penelitian ini adalah 3. Hasil Penelitian Pengambilan data dilaksanakan di 2 tempat berdasarkan arahan dari BPBD yaitu di Purbaratu untuk wilayah Kota Tasikmalaya, dan Cipatujah untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya sebagai daerah rawan bencana. Proses pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur (menggunakan instrument kuesioner terbuka) dengan mekanisme diskusi kelompok kecil (Focus Group Discussion/ FGD). FGD yang melibatkan BPBD, pimpinan desa, kecamatan dan kelurahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, kader Kesehatan, tenaga Kesehatan (bidan desa) dan puskesmas serta relawan dikedua tempat. simpulan yang didapatkan dari hasil FGD dan menjadi dasar Tindakan lanjutan terkait peraturan dan kebijakan adalah sebagai berikut: 1. Hasil yang didapatkan dari FGD yang dilaksanakan bahwa secara umum Kota tasikmalaya telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang diturunkan dari SOP penanganan bencana BPBD sebagai langkah evakuasi jika bencana terjadi. Namun SOP tersebut bersifat umum dan belum memerhatikan aspek khusus yang dimiliki kelompok rentan. Hasil pertemuan didapatkan berupa keputusan bersama akan dilakukannya pendampingan sampai diterbitkannya Perwal (peraturn Wali Kota).
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Jurusan Kebidanan > Profesi Bidan |
Depositing User: | Farmasi |
Date Deposited: | 13 Feb 2025 00:48 |
Last Modified: | 13 Feb 2025 00:48 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/5512 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |