Mahesa Putra, Billy (2024) PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PASIEN SKIZOFERNIA DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN TERAPI BERCAKAP CAKAP DI RUANG TANJUNG RSUD KOTA BANJAR. Diploma thesis, POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA.
Text
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.pdf Download (33kB) |
|
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (77kB) |
|
Text
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (34kB) |
|
Text
Halaman judul.pdf Download (284kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (108kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (340kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (95kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (298kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (83kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (254kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (780kB) |
Abstract
Skizofernia adalah suatu penyakit yang mempengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran persepsi, emosi, gerakan dan perilaku yang aneh dan terganggu. Persebaran prevalensi skizofernia di wilayah daerah Jawa Barat menunjukan 5,0 persen per 1.000 rumah tangga. Gejala skizofernia dapat di bagi dua yaitu yang pertama gejala positif dan yang kedua gejala negatif. Gejala positif yaitu, waham, pikiran yang tidak teroganisasi. Gejala negatif yaitu menarik diri, kehilangan kehendak atau dorongan. Halusinasi adalah persepsi dimana klien tidak mampu membedakan antara persepsi nyata atau tidak nyata, halusinasi terbagi menjadi 4 macam yaitu, halusinasi pendengaran, halusinasi pengecapan, halusinasi pengindraan, dan halusinasi penciuman. Halusinasi pendengaran adalah keadaan dimana klien mendengar suara-suara yang tidak ada hubungannya dengan rangasangan yang sebenarnya orang lain tidak mendengar. Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil observasi terhadap klien serta ungkapan klien. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan cara penerapan terapi bercakap-cakap dan kepatuhan minum obat yang dilaksanakan 1 kali dalam 5 hari dan respon klien terhadap penurunan tanda dan gejala halusinasi dengan penerapan terapi bercakap–cakap dan kepatuhan minum obat. Desain yang digunakan dalam Karya Tulis Imiah ini adalah kualitatif dalam bentuk laporan studi kasus untuk mengetahui pengaruh terapi bercakap–cakap dan patuh minum obat dalam penurunan tanda dan gejala pada pasien skizofernia, dengan sampel 2 klien skizofernia. Hasil penelitian yang di dapatkan menunjukan terdapat penurunan tanda dan gejala pada kedua 2 klien sebanyak 10 tanda dan gejala. Respon yang dihasilkan dari pelaksanaan terapi bercakap–cakap dan patuh minum obat menunjukan kesesuaian antara teori dan hasil serta meningkatkan kemampuan pengetahuan responden serta meningkatkan dukungan keluarga, motivasi klien. Kata Kunci: Skizofernia, Terapi Ber cakap – Cakap, Kepatuhan Minum Obat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya12 Schizophrenia is a disease that affects the brain and causes strange and disturbed thoughts, perceptions, emotions, movements and behavior. The distribution of schizophrenia prevalence in the West Java region shows 5.0 percent per 1,000 households. The symptoms of schizophrenia can be divided into two, namely the first positive symptoms and the second negative symptoms. Positive symptoms are delusions, disorganized thoughts. Negative symptoms include withdrawal, loss of will or drive. Hallucinations are perceptions where the client is unable to differentiate between real or unreal perceptions. Hallucinations are divided into 4 types, namely, auditory hallucinations, taste hallucinations, sensory hallucinations, and olfactory hallucinations. Auditory hallucinations are a condition where the client hears voices that have nothing to do with the stimuli that other people do not actually hear. Signs and symptoms of hallucinations are assessed from observations of the client and the client's expressions. The aim of this research is to describe how to apply conversation therapy and adherence to taking medication which is carried out once every 5 days and the client's response to reducing signs and symptoms of hallucinations with the application of conversation therapy and adherence to taking medication. The design used in Imiah's paper is qualitative in the form of a case study report to determine the effect of conversation therapy and adherence to medication in reducing signs and symptoms in schizophrenia patients, with a sample of 2 schizophrenia clients. The research results obtained showed that there was a decrease in signs and symptoms in both clients by 10 signs and symptoms. The response resulting from the implementation of conversation therapy and compliance with taking medication shows the compatibility between theory and results and increases the respondent's knowledge abilities and increases family support and client motivation. Keywords: Adhering to Taking Medication ,Schizophrenia, Talking Therapy Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya1,2,3
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | Mhs BILLY MAHESA PUTRA |
Date Deposited: | 26 Aug 2024 07:26 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 07:26 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/4965 |
Actions (login required)
View Item |