ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU ONSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DENGAN PENERAPAN DEEP BREATHING EXERCISE DI RUANG UHUD RSUD SMC KABUPATEN TASIKMALAYA

UNSPECIFIED (2024) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT PARU ONSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DENGAN PENERAPAN DEEP BREATHING EXERCISE DI RUANG UHUD RSUD SMC KABUPATEN TASIKMALAYA. Diploma thesis, POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA.

[img] Text (HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS)
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf

Download (75kB)
[img] Text (HALAMAN PENGESAHAN)
HALAMAN PENGESAHAN.pdf

Download (81kB)
[img] Text (LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI)
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf

Download (70kB)
[img] Text (HALAMAN JUDUL)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (558kB)
[img] Text (BAB I)
BAB 1.pdf

Download (178kB)
[img] Text (BAB II)
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (289kB)
[img] Text (BAB III)
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (173kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (230kB)
[img] Text (BAB V)
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (89kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (220kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah kondisi paru-paru yang ditandai oleh gejala pada sistem pernapasan seperti sesak napas dan batuk. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2019, PPOK menyebabkan sekitar 3,23 juta kematian. Prevalensi PPOK di Jawa Barat menempati peringkat kedua tertinggi provinsi dengan penderita PPOK terbanyak dengan jumlah prevalensi 3.941 jiwa Berdasarkan data rekam medis dari ruang Uhud RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya, PPOK menempati peringkat ketujuh dari sepuluh penyakit tertinggi yang terjadi di ruang tersebut. Keluhan utama pada pasien PPOK adalah kesulitan bernafas yang ditunjukkan dengan tingkat oksigen dalam darah (SpO2) di bawah 95%. Tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien PPOK, menggambarkan hasil saturasi oksigen, dan menganalisis kesenjangan saturasi oksigen. Studi ini fokus bertujuan untuk mengevaluasi perubahan nilai SpO2 setelah melakukan Deep Breathing Exercise yang mendalam melalui pendekatan deskriptif kualitatif menggunakan studi kasus pada dua responden dengan PPOK, yang diberikan asuhan keperawatan selama 3 hari. Metode pengumpulan data melibatkan wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Setelah intervensi, terjadi peningkatan SpO2 pada kedua responden. SpO2 awal pada responden pertama adalah 93% dan pada responden kedua adalah 94%, meningkat menjadi 96% untuk responden pertama dan 99% untuk responden kedua. Rata-rata peningkatan SpO2 adalah 1% untuk responden pertama dan 2% untuk responden kedua, dengan selisih rata-rata peningkatan sebesar 1%. Persamaan yang ditemukan adalah bahwa pada awalnya kedua responden memiliki nilai SpO2 di bawah 95%, namun setelah intervensi, nilai SpO2 meningkat menjadi dalam kisaran normal. Perbedaan utamanya terletak pada jumlah rata-rata peningkatan. Intervensi dalam penelitian ini mampu meningkatkan SpO2, dan untuk meningkatkan hasil yang lebih optimal, disarankan untuk meningkatkan frekuensi pelaksanaan intervensi per hari.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: PPOK
Subjects: R Medicine > RT Nursing
R Medicine > RZ Other systems of medicine
Depositing User: Mhs RADHIYYA HAUNA KHAIRUNNISA
Date Deposited: 21 Aug 2024 01:00
Last Modified: 21 Aug 2024 01:00
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/4027

Actions (login required)

View Item View Item