Sukandar, Bryan Dwipa Adibima (2024) Gambaran Penggunaan Obat Demam Kejang pada Pasien Anak dalam Kondisi Kegawatdaruratan di RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2023. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.
Text
Pernyataan Orisinalitas_Bryan.pdf Download (206kB) |
|
Text
Halaman Pengesahan_Bryan.pdf Download (226kB) |
|
Text
Persetujuan Publikasi_Bryan.pdf Download (238kB) |
|
Text
Halaman Judul_Bryan.pdf Download (626kB) |
|
Text
BAB 1_Bryan.pdf Download (509kB) |
|
Text
BAB 2_Bryan.pdf Restricted to Repository staff only Download (369kB) |
|
Text
BAB 3_Bryan.pdf Restricted to Repository staff only Download (461kB) |
|
Text
BAB 4_Bryan.pdf Restricted to Repository staff only Download (437kB) |
|
Text
BAB 5_Bryan.pdf Restricted to Repository staff only Download (201kB) |
|
Text
Daftar Pustaka_Bryan.pdf Restricted to Repository staff only Download (328kB) |
|
Text
Lampiran_Bryan.pdf Restricted to Repository staff only Download (995kB) |
Abstract
Demam kejang merupakan keadaan dimana serangan kejang terjadi saat suhu tubuh meningkat diatas 38°C. Menurut Kementerian Kesehatan pada tahun 2019, insiden demam kejang di Indonesia berdasarkan profil kesehatan Indonesia Tahun 2018 dilaporkan sebanyak 14.252 penderita. Penanganan demam kejang pada anak dapat melibatkan terapi farmakologis termasuk penggunaan obat antipiretik dan antikonvulsan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman tentang gambaran penggunaan obat demam kejang pada pasien anak dalam kondisi kegawatdaruratan di RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2023. Penelitian ini dirancang menggunakan metode kuantitatif desktiptif non eksperimental (observasional) dengan pengambilan data secara retrospektif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rekam medis pasien demam kejang di RSUD Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya tahun 2023 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 83 kasus sebagai sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Semua data sampel kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui karakteristik pasien dan gambaran penggunaan obat demam kejang. Hasil penelitian berupa jumlah dan persentase berdasarkan usia, jenis kelamin, nama obat, golongan obat, bentuk sediaan, dan rute pemberian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pasien anak yang mengalami demam kejang paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 48 pasien (58%), selanjutnya berdasarkan usia yang paling banyak mengalami demam kejang yaitu usia 1-5 tahun (anak balita) sebanyak 69 pasien (83%), Penggunaan obat antikonvulsan yang paling banyak digunakan adalah obat diazepam dari golongan benzodiazepin sebanyak 50 pasien (80%), sedangkan penggunaan obat antipiretik yang paling banyak digunakan adalah parasetamol dari golongan analgetik antipiretik sebanyak 48 pasien (100%). Pasien demam kejang anak yang diberikan 1 atau lebih terapi obat paling banyak adalah terapi tunggal yaitu pasien yang hanya diberikan obat parasetamol sebanyak 28 pasien (34%), dan pasien yang hanya diberikan diazepam sebanyak 28 pasien (34%), Bentuk sediaan obat yang paling banyak digunakan yaitu sediaan tablet sebanyak 35 pasien (32%), Rute pemberian yang paling banyak digunakan adalah intravena sebanyak 57 pasien (53%).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Demam kejang, Instalasi Gawat Darurat, penggunaan obat. |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Jurusan Farmasi > D3 Farmasi |
Depositing User: | Mhs Bryan Dwipa AS |
Date Deposited: | 01 Jul 2024 05:22 |
Last Modified: | 01 Jul 2024 06:38 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/3723 |
Actions (login required)
View Item |