PERBANDINGAN METODE KRISTALISASI DAN METODE FREEZE DRYING TERHADAP KARAKTERISTIK SERBUK INSTAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb)

Yani, Wici (2024) PERBANDINGAN METODE KRISTALISASI DAN METODE FREEZE DRYING TERHADAP KARAKTERISTIK SERBUK INSTAN TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza Roxb). Diploma thesis, POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA.

[img] Text (HALAMAN ORSINILITAS)
HALAMAN ORSINILITAS.pdf

Download (151kB)
[img] Text (PENGESAHAN)
PENGESAHAN.pdf

Download (378kB)
[img] Text (PERNYATAAN PUBLIKASI)
PERNYATAAN PUBLIKASI.pdf

Download (413kB)
[img] Text (HALAMAN JUDUL)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (446kB)
[img] Text (BAB 1)
BAB I.pdf

Download (278kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (359kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III .pdf
Restricted to Repository staff only

Download (596kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (499kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (148kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (393kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Curcuma xanthorrriza Roxb (Keluarga Zingiberaceae), umumnya dikenal sebagai temulawak di Indonesia, yang ditemukan baik di alam liar maupun dibudidayakan di Indonesia, telah digunakan secara tradisional untuk tujuan pengobatan salah satunya digunakan sebagai jamu cegok untuk menambah nafsu makan. Untuk menghilangkan rasa pahit dari temulawak dirancang suatu produk temulawak instan yang dapat diterima di masyarakat salah satunya minuman serbuk instan temulawak ditambah dengan sukrosa untuk menutupi rasa pahit temulawak. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh metode pengeringan terhadap karakter mutu fisik serbuk instan dari temulawak. Formula yang dibuat dengan metode kristalisasi (F1) dan metode freeze drying (F2) metode analisis data ini dilakukan secara deskriptif kuantitatif yaitu dengan uji organoleptik, uji kecepatan alir, uji sudut diam, uji bj nyata, uji bj mampat, indeks kompressibilitas dan factor hausner ratio ditampilkan dalam bentuk tabel. Perbedaan metode pengeringan mempengaruhi karakteristik serbuk instan yang dihasilkan. Serbuk dengan metode F1 lebih halus dibandingkan dengan serbuk F2, warna yang dihasilkan metode F2 lebih baik dibandingkan dengan metode F1,bau khas temulawak, rasa F1 agak manis diawal, F2 pahit, nilai kecepatan alir F1= 1,92 g/s, F2 0,53 g/s, nilai sudut diam F1=36°, F2 30°, nilai bobot jenis ruah F1=0,52 g/mL, F2 0,59 g/mL, nilai bobot jenis mampat F1 0,64 g/mL, F2 0,86 g/mL, nilai indeks kompressibilitas F1 18,61%, F2 31,82%, hausner ratio F1 1,23, F2 1,46 serta kadar air F1=3,06% dan F2= 4,22% memenuhi standar SNI minuman serbuk tradisional 01-4320-199. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa metode kristalisasi lebih baik digunakan karena proses pembuatannya praktis dan menggunakan alat yang sederhana, waktu yang singkat serta biaya yang ekonomis dibandingkan dengan metode freeze drying. Kata Kunci : karakerisik fisik, temulawak, kristalisasi, freeze drying

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: karakterisik fisik, temulawak, kristalisasi, freeze drying
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Jurusan Farmasi > D3 Farmasi
Depositing User: Mhs Wiciyani W
Date Deposited: 23 Aug 2024 08:07
Last Modified: 23 Aug 2024 08:07
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/3656

Actions (login required)

View Item View Item