Fauziyah, Ismi (2024) Asuhan Keperawatan pada Ny. E dan Ny. W Post Sectio Caesarea dengan Intervensi Mobilisasi Dini untuk Memperlancar Involusi Uteri di Ruang Dewi Sartika RSUD Arjawinangun. Diploma thesis, Politeknik Kesehatan Tasikmalaya.
Text (LEMBAR ORISINALITAS)
1. LEMBAR ORISINALITAS.pdf Download (9MB) |
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (177kB) |
|
Text (PERSETUJUAN PUBLIKASI)
3. PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (65kB) |
|
Text (JUDUL)
4. JUDUL.pdf Download (248kB) |
|
Text (BAB I PENDAHULUAN)
5. BAB I PENDAHULUAN.pdf Download (180kB) |
|
Text (BAB II TINJAUAN PUSTAKA)
6. BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (369kB) |
|
Text (BAB III METODE PENELITIAN)
7. BAB III METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (137kB) |
|
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
8. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (134kB) |
|
Text (BAB V KESIMPULAN DAN SARAN)
9. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (59kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
10. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (149kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
11. LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Latar belakang: Betran et al. (2021) menyatakan data 2010-2018 dari 145 negara yang mencakup 94,5% kelahiran hidup di dunia, di seluruh dunia 21% perempuan melahirkan melalui tindakan operasi Sectio Caesarea (SC). Prevelensi persalinan dengan tindakan operasi SC di Indonesia mencapai 17,6% proporsi persalinan. Data riskesdas jawa barat pada tahun 2018 menyatakan, tindakan persalinan dengan SC di Provinsi Jawa Barat sebanyak 15,4% dari 5.850 proporsi persalinan. Sebagian besar kematian ibu, kira-kira 60% saat proses persalinan dan 50% selama masa postpartum terjadi dalam rentang waktu 24 jam pertama, penyebab utama oleh perdarahan pasca persalinan. SC merupakan jenis operasi bedah yang membutuhkan pemberian anastesi. Salah satu efek dari anastesi diantaranya kekakuan pada ekstremitas bagian bawah, hal tersebut menyebabkan ibu sulit untuk bergerak. Kurangnya pergerakan dapat mempengaruhi lemahnya kontraksi uterus. Kontraksi uterus yang lemah dapat menyebabkan perdarahan. Mencegah terjadinya perdarahan post SC dapat dilakukan intervensi mobilisasi dini. Mobilisasi dini dapat membantu proses terjadinya involusi uterus, sehingga tidak terjadi perdarahan. Tujuan: Mendapatkan gambaran asuhan keperawatan post Sectio Caesarea dengan intervensi mobilisasi dini untuk memperlancar involusi uteri. Metode: Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek yang digunakan dalam studi kasus ini yaitu dua klien post SC. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Hasil: Tinggi fundus uteri sebelum dilakukan tindakan mobilisasi dini pada klien 1 yaitu 2 jari dibawah pusat, sedangkan pada klien 2 yaitu 3 jari dibawah pusat, setelah dilakukan tindakan mobilisasi din tinggi fundus uteri pada kedua klien mengalami penurunan menjadi pertengahan antara pusat dan symphysis. Kesimpulan: Mobilisasi dini memperlancar terjadinya proses involusi uteri pada ibu post SC. Saran: Dengan melakukan mobilisasi dini dapat memperlancar involusi uteri pada ibu post SC.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Sectio Caesarea, Mobilisasi Dini, Involusi Uteri,KTIKEP2024 |
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) R Medicine > RT Nursing |
Divisions: | Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan |
Depositing User: | CRB ISMI FAUZIYAH |
Date Deposited: | 26 Jun 2024 03:18 |
Last Modified: | 26 Jun 2024 06:32 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/3495 |
Actions (login required)
View Item |