PUTRI, SHAFA SALSABILA WAHYU (2023) ANALISIS GAMBARAN KODE DIAGNOSIS UTAMA DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. SOEKARDJO TASIKMALAYA BERDASARKAN ICD-10, ICD 11 DAN SNOMED CT. Diploma thesis, POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA.
Text
Halaman Pernyataan Orisinalitas.pdf Download (864kB) |
|
Text
Halaman Pengesahan.pdf Download (930kB) |
|
Text
Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah.pdf Download (1MB) |
|
Text
Halaman Judul_1.pdf Download (630kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (320kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (927kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (371kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (706kB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (189kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Repository staff only Download (406kB) |
|
Text
Lampiran 1.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Latar Belakang: Keakuratan kode diagnosis berperan penting dalam pembiayan kesehatan, indeks pencatatan penyakit dan tindakan, serta untuk informasi manajemen Rumah Sakit. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan diabetes melitus termasuk kedalam 10 besar penyakit dan pada kodefikasi 10 dokumen rekam medis didapatkan 3 (30%) tidak akurat dan 7 (70%) akurat, terjadi ketidakakuratan yang ditemukan rata-rata kurang tepat pada karakter ke empat pada kode. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melakukan penelitian mengenai keakuratan kode kode diagnosis di RSUD Dr. Soekardjo dengan mengambil kasus Diabetes melitus pasien rawat inap tahun 2022. Metodologi Penelitian: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif. Objek penelitian ini adalah data kodefikasi kasus diabetes melitus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan wawancara. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian didapatkan diabetes melitus termasuk kedalam 10 besar penyakit dan pada kodefikasi 40 dokumen rekam medis didapatkan 20 (50%) tidak akurat dan 20 (50%) akurat, terjadi ketidakakuratan yang ditemukan tidak tepat pada karakter ke empat pada kode. Kesesuaian kode berdasarkan ICD-11 sebanayak 10 dokumen (25%) tidak sesuai karena kurang spesifik pada komplikasi ulkus dan gastropathy. Kesesuaian kode berdasarkan SNOMED CT sebanayak 40 dokumen sesuai dengan standar frasa klinis SNOMED CT. Simpulan : Ketidakakuratan kodefikasi diagnosis diabetes mellitus di RSUD dr. Soekardjo disebabkan diagnosis kurang spesifik, tulisan dokter kurang jelas pada rekam medis pasien, dan petugas koding yang masih merasa kesulitan dalam menentukan koding komplikasi. Solusi yang dapat diusulkan peneliti yaitu, mengikutsertakan koder dan tenaga medis dalam pelatihan dan sosialisasi terkait kode diagnosis khususnya penyakit Diabetes Mellitus.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | ICD-10, ICD-11, SNOMED CT, Diabetes Melitus |
Subjects: | A General Works > AC Collections. Series. Collected works L Education > L Education (General) |
Divisions: | Jurusan RMIK > D3 Rekam Medis & Informasi Kesehatan |
Depositing User: | SHAFA SALSABILA WAHYU PUTRI |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 02:18 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 02:18 |
URI: | http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/2799 |
Actions (login required)
View Item |