ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.K DAN Tn.C DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) YANG DILAKUKAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA DI RUANG CUT NYAK DIEN DAN POLI PARU RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON

Andrina, Rosmaria Putri (2023) ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.K DAN Tn.C DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) YANG DILAKUKAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA DI RUANG CUT NYAK DIEN DAN POLI PARU RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON. Other. PRODI D.III KEPERAWATAN CIREBON. (Unpublished)

[img] Text (LEMBAR ORISINALITAS)
HALAMAN ORISINALITAS KTI.pdf

Download (38kB)
[img] Text (LEMBAR PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (177kB)
[img] Text (LEMBAR PERSETUJUAN)
LEMBAR PERSETUJUAN.pdf

Download (150kB)
[img] Text (HALAMAN JUDUL)
HALAMAN JUDUL.pdf

Download (140kB)
[img] Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (118kB)
[img] Text (BAB II)
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (307kB)
[img] Text (BAB III)
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (128kB)
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (178kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (42kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (168kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penyakit Paru Obstruktif Kronik merupakan penyakit umum, dapat dicegah dan diobati, ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh kelainan saluran napas atau alveolus yang bersifat persisten, disebabkan oleh paparan zat, partikel atau gas berbahaya. Menurut WHO tahun 2020 PPOK menempati peringkat ke-3 dengan prevalensi 6% dari 10 penyebab kematian paling sering di dunia. Gejala PPOK antara lain batuk kronis, adanya sputum, sesak nafas, diiringi dengan perberatan gejala akan menimbulkan perburukan pernafasan secara akut, dada terasa sakit, mudah letih dan lesu. Penatalaksanaan PPOK yang dilakukan penulis yakni fisioterapi dada. Fisioterapi dada adalah rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri dari teknik menepuk-nepuk (clapping), menggetarkan (vibrasi) dan postural drainage yang memanfaatkan gravitasi yang bertujuan untuk memudahkan pelepasan sputum pada saluran nafas. Tujuan penelitian ini yakni mendapatkan gambaran asuhan keperawatan pada pasien PPOK yang dilakukan tindakan fisioterapi dada. Metode karya tulis ilmiah yang dilakukan ialah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian ditentukan berdasarkan adanya produksi sputum, suara napas abnormal (ronkhi, mengi atau wheezing), frekuensi napas abnormal (>20x/menit) dan kesadaran composmentis. Adapun teknik pengambilan data dari penelitian ini dengan menyampaikan informed consent, lalu melakukan observasi sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan fisioterapi dada. Hasil yang diperoleh dari kedua pasien selama dilakukan tindakan fisioterapi dada selama 5 hari dengan frekuensi 2x/hari ialah terjadinya perbaikan pola nafas pasien. Kesimpulan karya tulis ilmiah ini bahwa fisioterapi dada memiliki pengaruh terhadap kemampuan pengeluaran sputum, suara napas tambahan, frekuensi napas dan peningkatan saturasi oksigen pada pasien PPOK. Saran bagi pasien dan keluarga diharapkan dapat menerapkan fisioterapi dada sebagai tindakan sederhana dalam penanganan PPOK agar meminimalisir perburukan penyakit.

Item Type: Monograph (Other)
Uncontrolled Keywords: PPOK, Sesak nafas, Fisioterapi dada KTIKEP2023
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: Jurusan Keperawatan > D3 Keperawatan
Depositing User: CRBN ROSMARIA PUTRI ANDRINA
Date Deposited: 26 Jun 2023 07:04
Last Modified: 26 Jun 2023 07:04
URI: http://repo.poltekkestasikmalaya.ac.id/id/eprint/2068

Actions (login required)

View Item View Item